Minggu, 22 April 2012

Sedikit tentang "Public Relations"

PR merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR dibedakan dua macam publik yang menjadi sasaran yakni publik internal dan eksternal.

Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi  merupakan  salah satu kunci penting  untuk  pemahaman akan fungsi  public  relations  dan  komunikasi  organisasi disamping sebagai sarana pengembangan   pencapaian   profesionalitas  dari   praktisi   humas.

Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada.  Dalam konteks lembaga lembaga publik seperti pemerintah, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan oleh praktisi kehumasan.

Pada konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi  publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau new media.

Sebagai perantara antar suatu PR suatu peusahaan dengan rekan media salah satu caranya adalah dengan menulis Press Release. berikut sebagai contoh suatu press release :

PRESS RELEASE

DJARUM UNTUK ANAK BANGSA
PESTA OLAHRAGA PEMUDA NASIONAL

Jakarta, Senin, 09 Januari 2012. menyambut awal tahun baru 2012 Hari ini PT. DJARUM  selaku salah satu perusahaan nasional Indonesia, peduli dengan kesehatan dan semangat anak bangsa. Kami PT. DJARUM mengadakan Pesta Olahraga Pemuda Nasional. Acara ini akan diukuti oleh kelompok pelajar tingkat SMU dan sederajat serta kelompok Mahasiswa. Pesta olahraga pemuda nasional ini dilaksanakan di kampus – kampus sejabodetabek, tepatnya di kampus UI, Taruma Negara, UKI, dan juga Budi Luhur. Acara yang diselenggarakan selama satu bulan ini akan menjadi agenda rutin di awal tahun dari PT. DJARUM sebagai bukti pengabdian bagi kemajuan bangsa dan para pemuda selaku generasi penerus pembangunan bangsa.

Olahraga yang di Perlombakan
Minat dan bakat anak muda sangatlah beragam, oleh karena itu kami memperlombakan berbagai cabang olahraga, antara lain :
  • Futsal                                    
  • Basket
  • Badminton
  • Pencak silat
  • Panjat tebing
Pesta olahraga ini akan bekerjasama dengan pihak sekolah dan universitas dari para peserta, oleh karena itu kami akan mengikut seratakan para peserta resmi dari reverensi dari pihak – pihak yang bersangktuan.


Tujuan Acara Pesta Olahraga Pemuda Naional
Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para pelajar dan mahasiswa akan pentingnya berolahraga. Tidak dapat dipungkiri pemuda masa kini di kehidupannya sangatlah erat denga kebiasaan merokok dan kurangnya olahraga.
Oleh karena itu PT. DJARUM mencoba untuk mengajak para pemuda untuk berpartisipasi dalam acara yang bertajuk Pesta Olahraga Pemuda Nasinal untuk dapat menyeimbangkan antara pola hidup saat ini dengan olahraga yang tetap fun and healty untuk menjaga kebugaran badan dan mutu semangat para pemuda untuk tetap berjuang dan berkompetisi.
Kendati acara ini masih berskala lokal tetapi kami akan terus meningkatkan minat para pemuda didaerah yang lain sehingga acara ini bisa menjadi acara penyemangat di awal tahun baru dan menjadi acara rutin tiap tahunnya bukan hanya regional tetapi acara nasional.
Kami juga berharap dari acara ini akan lahir bibit – bibit atlet baru yang dapat kami referensikan untuk PELATNAS.

Hadiah dan Reward
Hadiah yang kami sediakan dalam acara ini adalah uang tunai untu juara 1, 2 dan 3. Piagam dan piala bagi sekolah atau universitas yang juara serta beasiswa bagi para peserta yang berprestasi dari setiap cabang olahraganya.


KETERANGAN LEBIH LANJUT
ID Comm
Pardjo Sudjono
Telp (021) 97616153
Mobile 0857 1421 1020
Email : pardjono@yahoo.com

Kamis, 19 April 2012

Human Interest


Di zaman sekarang ini kesadaran manusia akan kerusakan bumi yang terjadi sangatlah besar, akan tetapi sebagian besar manusia hanya bisa berucap "Selamatkan Bumi" tanpa ada wujud upaya dan usaha yang nyata, di kota besar pembangunan mall, perumahan dan apartement semakin pesat. Terkikisnya daerah resapan dan area pembungan sampah menjadi sebab di kota besar menjadi wilayah yang terkenal sebagai daerah langganan banjir.





Semakin pesatnya perkembangan Ilmu komunikasi dan teknologi saat ini tidak terlepas pula dengan canggihnya berbagai alat atau gedget yang sangat memudahkan penggunanya dalam beraktifitas. Kita ditawarkan oleh berbagai merek dan kelebihannya masing - masing, oleh karena itu kita diharapkan dapat selektif dalam memilih alat teknologi komunikasi yang kita sesuaikan dengan sejauh mana kebutuhan kita dan alat mana yang dapat memenuhi kebutuhan kita.









Proses Komunikasi Politiok dan polling calon kandidat Gubernur DKI Jakarta

Berikut ini adalah profil dari kandidat pemilukada DKI Jakarta :

1. Alex Noerdin - Nono Sampono




Alex Noerdin
H. Alex Noerdin, S.H. lahir di Palembang, pada tanggal 9 September 1950, umur 62 tahun. Saat ini Ia menjabat sebagai gubernur Sumatra Selatan periode 2008 – 2013. Pria peraih dua gelar sarjana (S1) yakni masing-masing dari Universitas Triksakti (1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini, tergolong sebagai sosok yang sukses dalam mengenyam pendidikan.
Alex Noerdin dikenal masyarakat luas sebagai pemimpin yang memiliki kesuksesan di berbagai bidang kehidupan. Kesuksesan yang diraih meliputi bidang pendidikan, organisasi, dan kepemerintahan. Kesuksesan ini tercermin dari rekam jejak kehidupannya selama ini.
Di bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang, sosok yang kini tengah menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas / FKDPM (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang sangat aktif dan sukses dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik organisasi kepemudaan / kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun organisasi politik. 
Sementara dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), Alex pernah menjadi Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982) dan Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988).  
Bahkan, karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada Langsung tahun 2006, Beliau kembali terpilih sebagai Bupati untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode tahun 2007-2012. Pada tahun 2008 Ia mengikuti pemilihan gubernur Sumatra Selatan dan meraih kemenangan.
Bukti kongkrit keberhasilan kepemimpinan sebagai Kepala Daerah terlihat dari banyaknya penghargaan dan tanda jasa yang diterima dari pemerintah pusat, lembaga independen, dan masyarakat dalam sektor pemerintahan, organisasi, sosial dan budaya.
Nono Sampono
Letnan Jenderal (Marinir) Nono Sampono, S.Pi, M.Si lahir di Bangkalan, Madura 1 Maret 1953, umur 59 tahun. Mantan Danpaspampres di era Presiden Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri ini menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak semulus jalan tol. Pasti ada kerikil-kerikil cobaan yang datang silih berganti.
Dengan bijak dia menyikapi bahwa cobaan itu datang bukan hanya di kala merasakan kesulitan dan kesusahan semata, tetapi juga di saat bergelimang kesenangan. Dia pun menyadari kalau semua itu merupakan bagian dari skenario yang datang dari sang Khalik.
Selain menjadi jenderal berbintang tiga, Ia pun pernah dipercaya memegang sejumlah jabatan strategis, seperti Komandan Paspampres, Gubernur AAL, Komandan Jenderal Akademi TNI, dan Kepala Badan SAR Nasional.
2. Faizal Basri - Biem Benyamin

Rabu, 18 April 2012

Komunikasi Politik dan Praktiknya


Komunikasi Politik
Tomi Tri Prasetyo
Universitas Budi Luhur, 2012
1.     Pengertian Komunikasi Politik
Komunikasi dan Politik merupakan gabungan dari dua konsep yang saling berkaitan. Dalam ilmu pengetahuan kedua ilmu ini adalah ilmu yang berdiri sendiri, namun keduanya memiliki kesamaan dalam objek meterial dan kajian tentang manusia.
Komunikasi memiliki pengertian dimana terjadinya interaksi proses saling pertukaran makna dan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui atau tanpa melalui perantara (media), baik secara verbal (kata-kata) ataupun non verbal (tulisan, gerak tubuh).
Politics, dalam bahasa Inggris, adalah sinonim dari kata politik atau ilmu politik dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Yunani pun mengenal beberapa istilah yang terkait dengan kata politik, seperti politics (menyangkut warga negara),  polities (seorang warga negara), polis (kota negara), dan politeia (kewargaan).
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan politik (pesan yang bermuatan politik) yang disamapaikan oleh pemerintah sebagai pemilik kekuasaan atau oleh oponion leader.

2.     Ruang Lingkup Komunikasi Politik

1. disampaikan oleh komunikator politik, (komunikator politik)
2. Pesannya bermuatan politik yang menyangkut kekuasaan dan negara, (pesan politik)
3. media yang digunakan dalam komunikasi politik
4. Pemuka pendapat, orang yang dianggap paham dan memiliki suatu kuasa. (opinion leader)
5. sasaran yang dituju (Komunikan Politik)
6. Pandangan masyarakat secara umum mengenai politik yang tejadi (opini public)

Maka, secara sederhana komunikasi politik dapat diartikan sebagai komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa sehingga masalah yang dibahas oleh suatu jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warga melalui sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. ( Astrid S. Susanto ). Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa –”penggabungan kepentingan” (interest aggregation” dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo).

3.     Model-Model Komunikasi Politik

Dalam penerapan komunikasi politik, ada beberapa perbedaan karakteristik yang mmyebabkan timbulnya yang disebut model komunikasi politik. Model sendiri memiliki berarti suatu perwujudan suatu fenomena, baik secara nyata maupun abstrak, dengan memperlihatkan unsur-unsur yang terpenting dalam fenomena tersebut.

Berikut model-model komunikasi politik:
  1. Komunikasi politik tradisional,
komunikasi yang diterapkan oleh para elit politik hanyalah untuk kepentingan golongan mereka saja. Media massa difungsikan sebagai alat kontrol sosial untuk memelihara ketertiban dan pemerintahan golongan elit. Disini terlihat jelas bahwa yang memegang kendali adalah para elit politik, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara opini masyarakat dan kebijakan yang dijalankan pemerintah.

  1. Komunikasi masa transisi,
media massa harus berjalan secara terang-terangan, tidak terkekang, untuk menciptakan titik pandang yang memberikan pengujian yang independen terhadap pemerintah dan memiliki peluang untuk menelaah semua opini secara bebas dan terbuka.
  1. Komunikasi timbal balik,
Tejadinya komunikasi dua arah antara media massa dengan masyarakat serta politisi. Pemerintah menerima prinsip pers yang bebas, tetapi pers juga harus melaksanakan pelayanan masyarakat melalui kritik sosial yang didampaikan oleh bebagai komponen masyarakat yang bertanggung jawab, dengan jaminan atas pers bebas.

Penerapan ketiga model diatas sebenarnya tida mutlak terjadi secara utuh pada suatu sistem pemerintahan. Tetap terjadi beberapa penyimpangan oleh sebagian kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan tersendiri. Hubungan antara negara dan media bukanlah seperti yang ditafsirkan oleh kebanyakan orang yakni sebagai perantara dari informasi resmi, mengumpulkan dari sumber-sumber yang resmi, menyampaikan pada warga negara dan mengembalikan tanggapan warga negara kepada pemimpin politik, dalam hal ini pemerintah. Akan tetapi hubungan yang tersusun atas ruang lingkup yang berbeda-beda dan saling bekerja sama adalah politisi, yakni sebagai komunikasi yang memiliki konsekuensi bagi pengaturan perbuatan manusia dan kondisi konflik.

4.     Proses Komunikasi Politik

Dalam prosesnya komunikasi politik menjadi salah satu jurus terjitu sebagai jembatan dalam penyampaian pesan politik dan tujuan – tujuan politik. Proses komunikasi politik ini terjadi disemua lapisan masyarakat dari yang awam plitil sampai pada para elit politik. Kegiatan ini juga sering kali melibatkan media massa sebagai alat untuk menyebar luaskan jangkauan dan efek informasi dari kegiatan komunikasi politik itu sendiri.

Seperti halnya dalam Pemilu Presiden yang para kandidat dan partai saling berlomba – lomba untuk mendapatkan citra positif dimata masyarakat dengan berbagai upaya komunikasi politik demi mendapatkan suara dukungan teranyak, mereka tidak hanya berkomunikasi politik tetapi seringkali juga terdapat “kampanye hitam” dan “kampanye putih”. Dalam Pemilihan Kepada Daerah, seperti yang terjadi di daerah DKI Jakarta sekarang ini, semua pertain politik berbondong – bonding mencari dan mengusung para kandidat dengan image masing – masing untuk mendapatkan dukungan dari warga ibu kota. Usaha yang dilancarkan para kandidat yang didukung oleh partai tidaklah main – main, mereka melakukan komunikasi langsung dengan warga korban banjir, warga kolong jematan atau bahkan meraka mendatangi pemukiman kumuh dipinggiran kali atau pembungan sampah. Mereka berdialog sekaligus mengunggkapkan janji – janji manis sebagai bentuk komuniksi politik mereka yang pada nyatanya janji tersebut belum tentu dipenuhi pada saat mereka terpilih. Kegitan tersebut juga diliput oleh rekan media dengan tujuan bahwa seluruh warga Negara pada umumnya dan warga DKI lainnya pada khususnya dapat mengetahui apa yang dilakukan oleh para kandidat demi memunculkan citra positif dan merebut suara warga DKI pada khususnya.

5.     Kesimpulan

Komunikasi politik, hal ini sebernanya difungsikan sebagai cara, perantara, dan jembatan pemilik kekuasaan dengan rakyat atau publiknya yang bersifat saling ketergantungan dalam ruang lingkup bernegara. Peran media massa sendiri selain sebagai alat penyampai dan penyebarluasan komunikasi politik diharapkan sebagai pengontrol informasi dan tidak dituggangi oleh pemilik dan penguasa demi tujuan – tujuan tertentu, tetapi media dapat berdiri sendiri sebagai suatu media yang “sehat” dan berguna bagi masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan.